Haii…
Kamu..
Kamu masih ingat saya?
Kamu masih ingat kapan kita jumpa?
Kamu masih ingat warna pakaian yang kita kenakan saat itu?
Kamu masih ingat merahnya wajah saya saat itu?
Kamu masih ingat senyum yang selalu saya lemparkan?
Saya masih ingat,,,
Saya ingat dengan jelas,,
Bahkan sangat jelas..
Haii..
Kamu..
Meski kita sudah dengan kehidupan masing-masing..
Kamu bahagia dengan lembaran barumu..
Saya bahagia dengan lembaran baru saya meski terkadang…………………
Haii..
Kamu..
Pernahkah terlintas sedikitnya tentang saya?
Atau bayang-bayang saya memang sudah tidak ada dalam benak kamu?
Atau bahkan saya sudah tak kamu ingat lagi?
Ironis sekali….
Haii..
Kamu..
Pernah terpikir untuk jumpa saya?
Atau malah berharap tak pernah jumpa kembali?
Atau kamu memang sebisa mungkin menutup semua jalan untuk jumpa saya?
Haii..
Kamu..
Saya bingung..
Haruskah saya berterima kasih..
Atau malah sebaliknya??
Saya bingung….
Haruskah saya menerima kembali bayang-bayang hitam untuk menguasai ruang terhampa kehidupan saya atau malah sebaliknya??
Haii..
Kamu…
Bisakah kamu temukan kembali cahaya hati saya??
Atau kamu benar-benar telah hilangkan itu hingga sulit untuk saya mencarikan hal yang serupa??
Setidaknya untuk mengisi sedikit saja.. yaa.. sedikit saja cahaya di ruang kehampaan ini..
Tolooong…
Kasihanilah…
Kamu tlah curi cahaya itu…
Kamu lempar entah kemana..
Lembah, jurang, pegunungan, sungai, laut , semuanya telah saya jelajahi…
Tapi apa daya…
Dengan cucuran keringat dan airmata, saya terpaksa kibarkan bendera putih..
Apakah kamu lihat itu??
Lihat tanda itu??
Maka, berikanlah apa yang saya cari..
Apa yang saya inginkan..
Hanya itu yang di minta..
Atau terlalu sulit karena kamu inginkan saya tak pernah lagi dapatkan itu??
Baiklah…
Jika memang harus begitu…
Haii..
Kamu..
Dengarkan baik-baik..
Hal itu patut dimiliki semua orang.
Saya, kamu, dia, mereka patut mendapatkannya..
Kamu mengerti dengan apa yang saya sampaikan?
Kamu mengerti akan maksud saya?
Iya??
Kamu jawab iya?
Ah…
Syukurlah…
Maka saya akan berterima kasih..
Haii..
Kamu..
Sudah berapa lama kamu tak dengarkan suara saya?
Maka hari ini, kamu kembali mendengarkannya meski tersampaikan lewat kata hati..
Tersampaikan melalui hati sanubari yang melewati udara, ruang-ruang hampa antar pulau..
Semakin mendekati dan semakin jelas..
Dan kemudian lenyap..
Dan kemudian kamu akan terima kembali suara saya yang entah kapan atau mungkin tak akan pernah saya izinkan kembali kamu untuk dengarkan suara saya..
Entah melalui apapun jua…
_Ny_